Ingatkah kau ketika sang surya bertahta di puncak batas
Balada rumput ilalang teduh menghempas
Perjalanan panjang melelahkan
Tanah kering nan tandus beserta hawa panas menyeruak
Melintas sosok rupawan dari belakang
Menyergap kebimbangan
Beralih pandang
Diujung persimpangan jalan
Bertanya tanya redam suara
Berbisik bisik takut mengusik
Naluri fikiran, perasan hati
Saling menggerogoti
Tiba tiba datang jawaban semu
Terpampang menggoda
Oh… tak mungkin
Nyaris tak sadar percaya
Nyaris terajut ikatan batin
Oh… tak boleh dilanjutkan
Dipaksa nafsu syetan
Niat utama sekedar berkawan
Bukan terjerumus nafsu pacaran
Namun sungguh bijaksana ia
Sedikit terselip kedewasaan kurang sempurna
Kian meringis dibuatnya
Berlaju secepat kilat menyambar
Dihadapan wanita tak sabar
Ingatkah kau ketika sang surya bertahta di puncak batas
Balada rumput ilalang teduh menghempas
Menyeringai peraduan kekaguman teratas
Selagi pejaman labuhkan bebas
Mungkin terlupakan
Selembar kenangan sosok rupawan
Biar sirna diakhir perjalanan
Hanya terkenang sepanjang jalan
BY: PUSPA CALLISTA SHA
Rabu, 22 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Little Story_Dilema Diantara Delima
Hitam pekat menjilat. Terawang awan mencekam. Berjalan dengan kehampaan. Menepi pada tujuan tak pasti. Bagaimanapun tetaplah salah. Lal...
-
Apakah disetiap detik, jam hari Harusnya ada cinta? Hati yang benar-benar ingin dicinta Lelah melangkah temukan jalannya Hausnya hati ta...
-
Rembulan muram membasuh senja Rona pelangi di hari cerah Semburat pupus kasih asmara Terbelenggu torehan kaidah Terlontar lara duka s...
-
Salahkah jika aku merindumu? Salahkah jika aku mengartikan bait-bait puisimu sebagai cinta? Dan salahkah jika kuanggap kau mencintaiku? A...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar