Rabu, 22 Juni 2011

112 HARI MENANTI KAU KEMBALI

112 hari menanti kepastian tak berujung
Sudahi kisah kita
Kenangan bahagia berbalut lara
Aku terlena bujuk rayu mesra percuma
Sesal ini ada
Hukuman apa ini?
Tak bisa berhenti mencintaimu
Cukup, ingatkan aku pada masa lalu
Perih, kurasa melihatmu
Aku ingin berkata, sesaat sekali saja
Aku mencintaimu
Entah dari kapan hingga sampai kapan
Benar kata mereka aku tak pantas denganmu
Apapun itu cintamu selalu semu
Katakanlah kau mencintaiku barang sekali
Katakanlah kau merinduku walau itu dulu
Semua kata yang telah terukir
Pada bait awal syair ataupun surat terakhir
Abadi selama masih tepati janji
Saksi bisu kisah kita tanpa ikatan nyata
Tak pernah kutahu tempat kita dulu bercinta
Pada masa apa?
Masa musim kemarau dibawah terik mentari?
Aku lupa, aku ingat syair rahasia
Aku terjerat cinta buta
Akan sama kebencian dan cinta
Aku mengagumimu
Biarpun telah kau panah aku
Dengan busur dendam terhebat
Salah apa, dosa apa?
Sudahi hukumanmu
Putuskan cintaku
Berat memang, tapi coba jelaskan
Jadi pengecut sekarang dirimu
Dimana kekasihku dulu?
Matikah ia?
Atau berubah jadi jahat sepertimu
Satu yang kuminta, kuinginkan
Di 114 hari nanti kumenanti
Kembalilah bila masih kau punya rasa
Mengulang masa bahagia
Atau pergi tanpa pertanyaaan
Tentang cinta yang tak pernah nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Little Story_Dilema Diantara Delima

Hitam pekat menjilat. Terawang awan mencekam. Berjalan dengan kehampaan. Menepi pada tujuan tak pasti. Bagaimanapun tetaplah salah. Lal...