Saat awan berkumpul dengan mendungnya
Saat ombak berkejar-kejaran dengan lautnya
Seakan meruntuhkan hati ini
Kumencari arti hidup
Yang kosong tanpa dirimu
Warna arab kian menghitam
Membendung untaian awan
Hatiku semakin lama semakin tak menentu
Menjadikan aku diujung penderitaan
Tangis, serasa hujan diluar
Meneteskan air yang penuh kasih
Oh.,,Tuhan.,, belum cukupkah deritaku?
Derita yang sekiam lama menyertaiku
Aku ingin hidup Tuhan,
Dengan rasa bahagia tanpa untaian air mata
Cinta kuterpecah menjadi dua
Bagaikan merahnya pembuluh darah yang tergores pisau
Sekarang, aku akan menutup mata
Hingga kudapati kau kembali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Little Story_Dilema Diantara Delima
Hitam pekat menjilat. Terawang awan mencekam. Berjalan dengan kehampaan. Menepi pada tujuan tak pasti. Bagaimanapun tetaplah salah. Lal...
-
Apakah disetiap detik, jam hari Harusnya ada cinta? Hati yang benar-benar ingin dicinta Lelah melangkah temukan jalannya Hausnya hati ta...
-
Rembulan muram membasuh senja Rona pelangi di hari cerah Semburat pupus kasih asmara Terbelenggu torehan kaidah Terlontar lara duka s...
-
Salahkah jika aku merindumu? Salahkah jika aku mengartikan bait-bait puisimu sebagai cinta? Dan salahkah jika kuanggap kau mencintaiku? A...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar