Takkkan tersesali pernah bersamamu
Sungguh bahagia mengenalmu
Teman terbaik, sempurna dalam berteman
Meski bukan kekasih terbaik yang sempurna
Ketika kita bertman, kau akan selalu ada untukku
Memperhatikanku, menomorsatukan diriku
Tak perduli apapun yang terjadi
Kita, berbagi cerita masa lalu dan impian cemerlang di masa mendatang
Berjanji tuk takkan melupakan
Meski kenyataan tak sejalan
Ketika kita sepasng kekasih
Kau tak lagi menghias tawa
Sebagai teman atau kekasih terbaik yang sempurna
Kau berdiam seribu bahasa
Campakkan diriku yang selalu ada
Hatipun kembali terkoyak
Hanya menunggu dan menunggu
Jika impian tuk bisa bahagia dengnmu
Hanya sebatas mimpi ditengah malam
Akupun akan pergi
Merelakan kepergianmu, mengikhlaskan dirimu
Bila benar kutelah pergi
Jangan lagi meminta jadi kekasihku
Karena mungkin kutakkan kembali
Bila telah hinggap dilain hati
Jadilah teman terbaik yang sempurna
Karena mungkin disuatu masa
Kitakan kenbali jadi sepasang kekasih
Kukan pergi dengan senyuman
Sedikit tawa penutup kepedihan
Meski kau tak ucapkan
Salam perpisahan menjelang kepergian
Kan kuberikan kenangan tuk janji terakhirku
Takkan kumelupakanmu
Meski kudapatkan kekasih yang lebih darimu
Rabu, 22 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Little Story_Dilema Diantara Delima
Hitam pekat menjilat. Terawang awan mencekam. Berjalan dengan kehampaan. Menepi pada tujuan tak pasti. Bagaimanapun tetaplah salah. Lal...
-
Apakah disetiap detik, jam hari Harusnya ada cinta? Hati yang benar-benar ingin dicinta Lelah melangkah temukan jalannya Hausnya hati ta...
-
Rembulan muram membasuh senja Rona pelangi di hari cerah Semburat pupus kasih asmara Terbelenggu torehan kaidah Terlontar lara duka s...
-
Salahkah jika aku merindumu? Salahkah jika aku mengartikan bait-bait puisimu sebagai cinta? Dan salahkah jika kuanggap kau mencintaiku? A...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar