Dari lorong kegelapan Nampak sinar putih
Menyonsong lika-liku perjalanan
Sejujurnya pengorbanan telah diikhlaskan
Aku tak mengharap bulan mempertemukan kita
Justru aku rela, kusudahi aku pergi
Takdir Tuhan berkata lain
Bunga layu tumbuh
Mengharu biru disenjangnya waktu
Ketakutan mewakili keputusan
Yang lalu harusnya terlupa
Tapi tidak dengan kenanagna kita
Apa daya magisnya cinta merajai jiwa
Kekuatan nalar menghantarkan perjodohan
Kali pertama, kali kedua, kali ketiga
Dipertaruhkan untuk disiakan
Terhitung hari memupuk keraguan
Arti penyesalan tanpa kesempatan
Waktu habis, merana kutepis tangis
Titik airmu berjatuh, keberanianku runtuh
Tak mampu menopang jawabmu
Jodoh memang jodoh
Suka memaksa cinta
Beri pilihan,
Beri pilihan, beri kesempatan
Getarkan dengan dentum-dentum nada mesra
Sebelum aku benar-benar terbunuh hidup-hidup di depanmu
Rabu, 22 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Little Story_Dilema Diantara Delima
Hitam pekat menjilat. Terawang awan mencekam. Berjalan dengan kehampaan. Menepi pada tujuan tak pasti. Bagaimanapun tetaplah salah. Lal...
-
Apakah disetiap detik, jam hari Harusnya ada cinta? Hati yang benar-benar ingin dicinta Lelah melangkah temukan jalannya Hausnya hati ta...
-
Rembulan muram membasuh senja Rona pelangi di hari cerah Semburat pupus kasih asmara Terbelenggu torehan kaidah Terlontar lara duka s...
-
Salahkah jika aku merindumu? Salahkah jika aku mengartikan bait-bait puisimu sebagai cinta? Dan salahkah jika kuanggap kau mencintaiku? A...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar